Traveler

Beli Seporsi Kebab di Israel, Turis Disuruh Bayar Rp 40 Juta

Foto: Kebab (iStock)

 – Seorang turis dari Amerika Serikat harus membayar 10.100 Shekels (setara Rp 40 jutaan) untuk seporsi kebab saat liburan di Israel. Jadi korban “ketok harga“?

Kisah Laura Ziff dalam liburannya ke Israel ini bisa dijadikan pelajaran buat para wisatawan secara umum, setelah dirinya harus membayar jauh lebih mahal dari harga biasanya untuk 1 buah shawarma (sejenis kebab) yang dia pesan.

Oleh pihak restoran, Laura di-charge sebesar 10.100 Shekels. Jika dirupiahkan jumlahnya sangat besar, sekitar Rp 40 jutaan. Harga yang sangat mahal untuk sepotong kebab.

Laura pun curhat soal masalah ini di laman Facebook Secret Jerusalem pada akhir Agustus lalu. Laura menyebut bahwa pemilik restoran telah berbuat kesalahan dengan tagihannya.

“Saya butuh bantuan. Bisakah seseorang memberi tahu alamat restoran di dekat Gerbang Jaffa bernama ‘Old City Shawarma’? Pemiliknya, Adam dan Jacob Karkash melakukan kesalahan dengan tagihan saya. Saya harus membayar sekitar US$2.900 untuk sepiring shawarma!,” tulis Laura.

Beli Seporsi Kebab di Israel, Turis Disuruh Bayar Rp 40 Juta
Foto: (dok. Facebook)

“Adam sudah berjanji akan mengembalikan ke kartu kredit saya pada 12 Agustus, tapi sampai sekarang saya belum menerimanya. Semua informasi yang Anda berikan, akan sangat berarti,” lanjut Laura.

Sejak diunggah, curhatan Laura jadi viral dan banyak orang yang menawarkan bantuan. Banyak media lokal Israel yang turut memberitakan kasus ini.

Meski sang pemilik restoran sudah mengakui bahwa itu adalah sebuah kesalahan, tapi seseorang yang mengaku pernah bekerja di restoran itu menyebut bahwa itu cuma akal-akalan si pemilik saja.

Rupanya modus seperti itu bukan pertama kalinya terjadi. Sasarannya tentu saja turis asing yang liburan ke Israel.

“Caranya seperti ini, mereka tidak punya buku menu. Mereka lalu menawarkan seporsi shawarma seharga 80 Shekels, tapi kemudian di-charge dalam Euro atau USD. Beberapa turis tidak menyadarinya dan langsung memberikan Credit Card lalu tanda tangan. Sungguh gila,” ujar mantan karyawan itu seperti dikutip dari The Jerusalem Post.

Curhatan Laura yang viral akhirnya cukup membawa titik terang. Ada warga lokal Israel yang bersedia membantu mencairkan refund yang jadi hak Laura. Laura juga sudah dikontak oleh Adam, si pemilik restoran.

“Mereka sudah minta maaf karena refund-nya tidak berhasil. Dia juga memberikan bukti-bukti bahwa mereka sudah melakukan kontak ke bank dan sedang dalam proses mengembalikan uang saya. Mungkin ini akan berlangsung beberapa hari. Begitu uangnya sudah masuk ke rekening, kasus ini selesai,” pungkas Laura.