Internasional

AS Longgarkan Aturan Donor Bagi Gay karena Virus Corona

— Amerika Serikat (AS) pada Kamis (2/4) memutuskan melonggarkan aturan yang mencegah gay mendonorkan darah. Pelonggaran dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan pasokan darah parah yang terjadi akibat penyebaran wabah virus corona.

Sebagai informasi, sejak 2015 pria yang berhubungan seks dengan pria lain dilarang mendonorkan darah selama 12 bulan. Sebelumnya, larangan donor itu seumur hidup.

Lembaga Administrasi Makanan dan Obat AS mengumumkan dengan pelonggaran ini nantinya larangan donor dikurangi menjadi tinggal tiga bulan saja. Selain pada gay, aturan tiga bulan ini juga berlaku untuk wanita yang berhubungan seks dengan pria gay atau biseksual.

Pelonggaran juga berlaku bagi orang yang telah menerima tato atau tindi, dan melakukan perjalanan ke negara di mana risiko malaria tinggi.

“Pandemi COVID-19 telah menyebabkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan darah AS. Pusat-pusat donor telah mengalami pengurangan dramatis dalam sumbangan karena penerapan jarak sosial dan pembatalan donor darah,” kata mereka seperti dikutip dari AFP, Jumat (3/4).

FDA mengatakan penelitian terbaru membuktikan bahwa aturan itu bisa dimodifikasi tanpa mengurangi keamanan pasokan darah. Hampir 2.700 donor darah Palang Merah telah dibatalkan di seluruh AS.

Pembatalan dilakukan karena peningkatan kekhawatiran masyarakat di Negeri Paman Sam bahwa berkumpul di tempat kerja, kampus perguruan tinggi dan sekolah serta tempat donor darah selama wabah virus corona akan meningkatkan risiko infeksi.