kesehatan

Bugar dan Rajin Olahraga, Kenapa Banyak Atlet Tertular Virus Corona?

TURIN, ITALY - FEBRUARY 16:  Daniele Rugani of Juventus looks on during the Serie A match between Juventus and Brescia Calcio at Allianz Stadium on February 16, 2020 in Turin, Italy.  (Photo by Emilio Andreoli/Getty Images)
Juventus

DEWALIVE – Tak ada yang kebal terhadap virus corona, berbagai kalangan bisa tertular mulai dari pejabat hingga para atlet profesional. Sebut saja pebasket Utah Jazz Ruby Gubert, dan pesepakbola Juventus Daniel Rugani. Keduanya telah dinyatakan tertular COVID-19.

Lantas, bagaimana seorang atlet profesional yang memiliki tingkat kebugaran tingkat ‘dewa’ bisa terjangkit virus corona COVID-19?

Praktisi kesehatan olahraga dari Slim and Health Sports Therapy, dr Michael Triangto SpKO, mengatakan seorang atlet olahraga tidak selalu memiliki imunitas atau daya tahan tubuh yang tinggi karena tujuan dari mereka berolahraga memang tidak selalu untuk kesehatan. Dalam berolahraga, atlet juga dibebani target untuk berprestasi.

“Olahraga itu ada tiga tujuan, yang pertama adalah untuk sehat, kedua untuk prestasi, dan ketiga untuk rekreasi. Jadi kalau kita sudah memilih satu, tentu tujuan yang lain akan hilang,” ujar dr Michael saat dihubungi , Selasa (17/3/2020).

Ia menegaskan, latihan dengan intensitas menjadi faktor yang membuat atlet terkadang mengabaikan kesehatan. Bahkan menurunkan tingkat imunitas yang berdampak terjangkit virus corona COVID-19.

“Tapi kalau tujuannya untuk prestasi, mereka (atlet) latihan capek-capek, berkeringat, lapar, sakit badannya. Gimana bisa sehat kalo badannya sakit? Bahkan kalau tidak pandai mengatur intensitas latihannya malah bisa mengganggu kesehatan, jadi imunitasnya malah turun, malah gampang terkena corona,” ujarnya.

Banyaknya atlet yang terjangkit, menurutnya juga dipicu oleh jadwal pertandingan yang padat. Jadi dengan demikian untuk meningkatkan imuhttp://dewalive.asia/nitas, itu hanya olahraga dengan tujuan kesehatan bukan prestasi.

“Atlet kan bukan Superman,” pungkasnya